ANALISIS TUGAS PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam sebuah
kegiatan pembelajaran diperlukan banyak hal untuk menciptakannya sebagai sebuah
kegiatan pembelajaran yang efektif.Selain tenaga pendidik, peserta didik dan
bahan ajar yang baik maka hal yang tidak kalah penting adalah adanya
perencanaan kegiatan pembelajaran yang baik pula.
Perencanaan
pembelajaran merupakan sebuah kegiatan merencanakan pembelajaran yang dilakukan
oleh seorang tenaga pendidik di awal kegiatan pembelajaran atau dengan kata
lain perencanaan pembelajaran ini merupakan sebuah kegiatan merencanakan apa
yang ingin dicapai dalam sebuah pembelajaran.
Dalam makalah
ini, penulis menjelaskan tentang perencanaan pembelajaran mengenai analisis
tugas pembelajaran, jenis-jenis tugas pembelajaran, sumber tugas pembelajaran,
unsur-unsur tugas pembelajaran, dan menyusun aturan-aturan tugas pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian analisis tugas pembelajaran?
2.
Apa jenis-jenis analisis tugas pembelajaran?
3.
Apa sumber informasi analisis tugas
pembelajaran?
4.
Apa komponen analisis tugas pembelajaran?
5.
Apa unsur-unsur atau aturan tugas pembelajaran?
6.
Bagaimana menyusun aturan tugas pembelajaran?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian analisa tugas
pembelajaran.
2.
Untuk mengetahui jenis-jenis analisis tugas pembelajaran.
3.
Untuk mengetahui sumber informasi analisis tugas
pembelajaran.
4.
Untuk mengetahui komponen analisis tugas
pembelajaran
5.
Untuk mengetahui unsur-unsur atau aturan tugas
pembelajaran.
6.
Untuk mengetahui cara menyusun aturan tugas
pembelajaran.
PEMBAHASAN
A.
Analisis Tugas pembelajaran
Istilah pembelajaran berhubungan
erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran
terjadi bersama–sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan
mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan mengajar meliputi segala hal
yang guru lakukan di dalam kelas.
Pembelajaran adalah seperangkat
tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan
kejadian–kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian
intern yang berlangsung dialami siswa.
Pengajaran adalah proses, perbuatan,
cara mengajar atau mengajarkan perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar,
peringatan tentang pengalaman dan peristiwa yang pernah dialaminya. Pengajaran
adalah kegiatan yang dialkukan guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada
siswa. Pengajaran juga diartikan sebagai interaksi belajar dan mengajar.
Pengajaran berlangsung sebagi suatu proses yang saling mempengaruhi antara guru
dan siswa. Dengan demikian, pembelajaran haruslah disusun dengan perencanaan
yang baik. Sebagaimana firman Allah Surat Al-Hasyr: 18
$pkr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# öÝàZtFø9ur Ó§øÿtR $¨B ôMtB£s% 7tóÏ9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# 7Î7yz $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÇÊÑÈ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan.
Dari ayat tersebut dapat penulis
simpulkan bahwa jika dikaitkan dengan pembelajaran, maka dalam membuat
perencanaan pembelajaran haruslah sesuai dengan kurikulum dan juga dilihat dari
segala aspek peserta didiknya, agar pembelajaran dapat terlaksana dengan
efektif dan efisien.
Setiap rumusan tujuan pembelajaran
selalu dikembangkan berdasarkan kompetensi atau kinerja yang harus dimiliki
oleh peserta didik jika ia selesai belajar.[1]
Salah satu langkah dalam
mengembangkan program pendidikan adalah menganalisis hakikat tugas dalam
kegiatan belajar yang akan dilakukan, di antaranya adalah yang berkaitan dengan
kegiatan akademik atau intelektual. Kegiatan belajar perlu menentukan
unsur-unsur dan ciri-ciri topik yang dipelajari oleh para murid untuk
mengidentifikasi kebutuhan belajar dan merumuskan tujuan pembelajaran.
Analisis tugas adalah suatu kegiatan
penjabaran tugas ke dalam bagian-bagiannya, hal ini menerangkan sebagian dari
proses yang dapat dihubungkan dan diorganisasikan satu sama lain. Analisis
tugas ini berhubungan dengan kegiatan analisis dan sintesis. Tujuan akhirnya
adalah untuk :
1.
Menerangkan
tugas yang harus dipelajari murid.
2.
Mengisolasikan
tingkah laku yang diperlukan.
3.
Mengidentifikasi
kondisi dimana tingkah laku terjadi.
4.
Menetapkan
suatu kriteria untuk tingkah laku atau penampilan yang dapat diterima.
Tanpa suatu analisis tugas yang
benar, maka guru akan sulit mengemukakan apa yang akan diajarkan, dan guru akan
sulit untuk menentukan strategi mengajar yang optimal.
B.
Jenis-jenis analisis tugas pembelajaran
1.
Analisis
Topik
Analisis
ini merupakan analisis secara terperinci tugas-tugas intelektual, contohnya
tentang tata cara shalat yang baik dan
benar, puasa wajib, zakat, dan lain sebagainya.
2.
Analisis
Pekerjaan
Analisis
ini merupakan analisis secara detail dan terperinci, tugas yang menyangkut
keterampilan fisik atau psikomotor. Hal ini lebih banyak berhubungan dengan
“apa yang dikerjakan bilamana tugas tersebut dikerjakan. Misalnya tugas seorang
guru yaitu mengajar siswanya dalam pembelajaran dan juga seorang guru mendidik
siswanya menjadi yang lebih baik.
3.
Analisis
keterampilan.
Analisis ini merupakan analisis yang
meliputi tugas-tugas psikomotor, tetapi kali ini lebih berhubungan dengan
“bagaimana pekerjaan diselesaikan”. Misalnya menyampaikan materi pembelajaran,
menggunakan metode dan media serta strategi yang relevan dalam pembelajaran.[2]
Adapun salah satu tugas pembelajaran adalah menilai hasil belajar (assessing
performance) : memberitahukan tes / tugas untuk mengetahui seberapa jauh
siswa menguasai tujuan pembelajaran.[3]
Dalam pengolahan
data perencanaan pendidikan tidak mungkin dapat dilakukan jika tidak
memanfaatkan statistik sebagai metodenya. Oleh sebab itu, sudah menjadi suatu
keharusan bagi perencanaan pendidikan untuk memahami dan menguasai ilmu stastik
secara baik dengan berbagai metode analisisnya.[4]
Selanjutnya
dalam perencanaan, para perencana diminta untuk merencanakan penggunaan tenaga
dan fasilitas yang ada secara optimal dan memobilisasikan dana dan daya agar
supaya permintaan masyarakat terhadap pendidikan menjadi terpenuhi.[5]Analisis
siswa merupakan telaah karekteristik siswa yang meliputi kemampuan, latar
belakang pengetahuan, dan tingkat perkembangan kognitif siswa. Dari hasil
analisis ini nantinya akan dijadikan kerangka acuan dalam menyusun materi
pembelajaran.[6]
C.
Sumber Informasi Analisis Tugas Pembelajaran
Sumber informasi analisis tugas pembelajaran adalah darimana asal
informasi analisis pembelajaran dalam suatu pendidikan. Sumber informasi dalam
buku Ivor K. Davies disebut dengan “master”, yaitu orang yang dapat melaksanakan
pekerjaan pada tingkat penguasaan. Jika tingkat penguasaannya sangat tinggi,
maka analisis tugas juga akan menuntut penguasaan yang sangat tinggi pula, dan
begitu juga sebaliknya. Jika dikaitkan dengan proses pendidikan atau
pembelajaran, maka yang dituntut disini adalah pendidik atau gurunya, seorang
pendidik dituntut untuk menguasai segalanya dalam proses pembelajaran, baik itu
siswa, materi pembelajaran, strategi, metode, media, dan lain sebagainya.
Maksud dari bagan tersebut adalah yang menjadi sumber informasi
analisis tugas tidak hanya guru, tetapi juga bahan pelajaran, murid, klien, dan
sebagainya.[7]
D.
Komponen analisis tugas pembelajaran
Suatu analisis tugas adalah suatu pekerjaan untuk menemukan
sesuatu. Melalui analisis tugas, ingin diidentifikasi pengetahuan, keterampilan
dan sikap, dengan suatu pandangan untuk mensintesis semuanya itu dalam suatu
organisasi yang bersifat hirarkis yang relevan untuk penulisan suatu kegiatan
belajar.
Dalam melaksanakan analisis ini, yang menganalisis harus
memperhatikan tidak hanya komponen fisik dari subjek yang dianalisis ( seperti penggunaan alat, sumber, sarana
penunjang pembelajaran, dan sebagainya), tetapi juga komponen mental (prosedur,
keputusan, abstraksi, dan sebagainya).
Berikut
ini merupakan tingkatan komponen tugas menurut Ivor K. Davies:
TOPIK
ATAU PEKERJAAN
KEWAJIBAN
TUGAS
UNSUR
TUGAS
TINDAKAN
Maksudnya adalah dalam analisis topic dan analisis pekerjaan, unsur
tugas adalah unsur yang bermakna yang paling kecil.Dalam analisis keterampilan,
unsur tugas dijabarkan lebih lanjut dalam tindakan-tindakan. Tindakan adalah
gerakan dasar yang harus diulangi jika mendapat gangguan.contoh dari tingkatan
komponen analisis tugas ini ialah, seorang yang memiliki pekerjaan sebagai
seorang guru, ia memiliki kewajiban mengajar dan mendidik siswanya, tugasnya
mentransfer ilmu yang dimiliki kepada peserta didiknya. Kemudian unsur dari tugas tersebut ialah dalam penyampaian materi
pelajaran, guru menggunakan strategi, metode, dan media yang sesuai dengan
materi.[8]
Misalnya materi Shalat, guru menyampaikan dengan menggunakan strategi
saintific, metode ceramah, tanya jawab,demonstrasi, sosio drama, dan
sebagainya. Media yang digunakan seperti media 2 dimensi ( video, gambar), atau
media sebenarnya.
E.
Unsur-unsur atau aturan-aturan tugas pembelajaran
Dalam analisis pembelajaran, biasanya disebut dengan aturan-aturan.
Identifikasi aturan ini merupakan bagian yang paling membutuhkan keterampilan
dan keseluruhan proses analisis. Penulisan aturan ini merupakan proses yang
panjang dan memerlukan banyak tenaga,namun dengan adanya latihan dan pengalaman
maka proses tersebut dapat dipercepat.
Suatu aturan adalah suatu pernyataan yang umum, suatu defenisi,
suatu fakta, atau suatu informasi. Misalnya setiap pernyataan berikut merupakan
suatu aturan:
1.
Jumlah
rakaat shalat shubuh adalah 2 rakaat.
2.
Shalat
merupakan rukun islam.
3.
Puasa
wajib dilaksanakan pada bulan Ramadhan.
Setiap aturan merupakan suatu gagasan yang lengkap. Aturan-aturan
merupakan bahan mentah yang bila dihubungkan menjadi satu merupakan
kewajiban-kewajiban yang pada gilirannya, gabungan kewajiban tersebut akan
menjadi satu topik.
Aturan harus ditulis sedemikian rupa sehingga:
1.
Hanya
memuat satu fakta atau gagasan
2.
Merupakan
bentuk kalimat yang sederhana dan kalimat pernyataan
3.
Menghindari
bentuk negative
F.
Menyusun aturan tugas pembelajaran
1.
Dari
yang belum diketahui ke yang diketahui
2.
Dari
yang sederhana ke yang kompleks
3.
Dari
yang konkret ke yang abstrak
4.
Dari
observasi ke pemikiran
5.
Dari
keseluruhan yang lebih detil, ke keseluruhan yang menyeluruh.
Misalnya
jika dikaitkan dengan pembelajaran PAI, materi tentang shalat, yang akan
dibahas di dalamnya ialah tata cara shalat, rukun shalat, syarat sah shalat,
syarat wajib shalat, hal-hal yang membatalkan shalat, dan sebagainya.[9]
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Analisis tugas pembelajaran merupakan analisis yang dilakukan pada
proses pembelajaran, mulai dari rancangan atau perencanaan pembelajaran sampai
pada pembelajaran tersebut dilaksanakan.
Jenis-jenis analisa tugas pembelajaran, yaitu: analisis topik,
analisis pekerjaan, dan analisis keterampilan.
Sumber informasi untuk analisis tugas ialah guru, master, bahan
pelajaran, siswa, klien, dan sebagainya. Sedangakan komponen analisis tugas
pembelajaran ialah topik atau pekerjaan, kewajiban, tugas, dan unsur tugas. Dan
begitu juga dalam penyusunan aturan suatu tugas, harus secara sistematis, dari
awal sampai akhir sahingga tugas pembelajaran akan berjalan dengan baik.
B.
Saran
Dalam pembuatan makalah ini, penulis tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan serta kekurangan, baik dari segi bahasa, maupun uraian. Oleh karena
itu, diharapkan saran dan kritikan yang membangun, semoga makalah ini bisa
sempurna dan bisa juga digunakan sebagai pedoman untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Davies,Ivor K. Pengelolaan Belajar, Jakarta: CV Rajawali,
cet ke-2, 1991
Matin, dasar-dasar perencanaa pendidikan, Jakarta, PT
RajaGrafindo Persada, 2013
Nurochim, Perencanaan Pembelajaran,Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 2013
Prawiradilaga,
Dewi Salma, Prinsip Desain Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Grup,
cet ke-2, 2007
Sa’ud,Udin Syaifudin,perencanaan pedidikan, Bandung, PT
Remaja Rosdakarya, 2011
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif –
Progresif, Jakarta : PT Fajar Interpratama Mandiri, 2009
[1]Dewi Salma
Prawiradilaga, Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2007), cet ke-2, hal. 15
[2]Ivor K. Davies,
Pengelolaan Belajar, (Jakarta: CV Rajawali, 1991), cet ke-2, hal. 52-53
[3] Nurochim, Perencanaan
Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hal 17- 20
[4]Martin, dasar-dasar
perencanaa pendidikan, (Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2013), hal
146-148
[5]Udin Syaifudin
Sa’ud, perencanaan pedidikan, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2011),
hal. 235
[6]Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif –
Progresif, (Jakarta : PT Fajar Interpratama Mandiri, 2009), hal. 197
[7]Ivor K. Davies,
Op Cit, h. 54-55
[9]Ibid,
h. 55-60