JUAL HAP LENGKAP BERBAGAI MERK BISA DI CICIL 0%

handphone-tablet

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN : analisis tugas pembelajaran

ANALISIS TUGAS PEMBELAJARAN




PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam sebuah kegiatan pembelajaran diperlukan banyak hal untuk menciptakannya sebagai sebuah kegiatan pembelajaran yang efektif.Selain tenaga pendidik, peserta didik dan bahan ajar yang baik maka hal yang tidak kalah penting adalah adanya perencanaan kegiatan pembelajaran yang baik pula.
Perencanaan pembelajaran merupakan sebuah kegiatan merencanakan pembelajaran yang dilakukan oleh seorang tenaga pendidik di awal kegiatan pembelajaran atau dengan kata lain perencanaan pembelajaran ini merupakan sebuah kegiatan merencanakan apa yang ingin dicapai dalam sebuah pembelajaran.
Dalam makalah ini, penulis menjelaskan tentang perencanaan pembelajaran mengenai analisis tugas pembelajaran, jenis-jenis tugas pembelajaran, sumber tugas pembelajaran, unsur-unsur tugas pembelajaran, dan menyusun aturan-aturan tugas pembelajaran.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian analisis tugas pembelajaran?
2.      Apa jenis-jenis analisis tugas pembelajaran?
3.      Apa sumber informasi analisis tugas pembelajaran?
4.      Apa komponen analisis tugas pembelajaran?
5.      Apa unsur-unsur atau aturan tugas pembelajaran?
6.      Bagaimana menyusun aturan tugas pembelajaran?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian analisa tugas pembelajaran.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis analisis tugas pembelajaran.
3.      Untuk mengetahui sumber informasi analisis tugas pembelajaran.
4.      Untuk mengetahui komponen analisis tugas pembelajaran
5.      Untuk mengetahui unsur-unsur atau aturan tugas pembelajaran.
6.      Untuk mengetahui cara menyusun aturan tugas pembelajaran.
PEMBAHASAN
                       A.    Analisis Tugas pembelajaran
Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama–sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas.
Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian–kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa.
Pengajaran adalah proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar, peringatan tentang pengalaman dan peristiwa yang pernah dialaminya. Pengajaran adalah kegiatan yang dialkukan guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Pengajaran juga diartikan sebagai interaksi belajar dan mengajar. Pengajaran berlangsung sebagi suatu proses yang saling mempengaruhi antara guru dan siswa. Dengan demikian, pembelajaran haruslah disusun dengan perencanaan yang baik. Sebagaimana firman Allah Surat Al-Hasyr: 18
$pkšr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# öÝàZtFø9ur Ó§øÿtR $¨B ôMtB£s% 7tóÏ9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# 7ŽÎ7yz $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÇÊÑÈ 
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dari ayat tersebut dapat penulis simpulkan bahwa jika dikaitkan dengan pembelajaran, maka dalam membuat perencanaan pembelajaran haruslah sesuai dengan kurikulum dan juga dilihat dari segala aspek peserta didiknya, agar pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.
Setiap rumusan tujuan pembelajaran selalu dikembangkan berdasarkan kompetensi atau kinerja yang harus dimiliki oleh peserta didik jika ia selesai belajar.[1]
Salah satu langkah dalam mengembangkan program pendidikan adalah menganalisis hakikat tugas dalam kegiatan belajar yang akan dilakukan, di antaranya adalah yang berkaitan dengan kegiatan akademik atau intelektual. Kegiatan belajar perlu menentukan unsur-unsur dan ciri-ciri topik yang dipelajari oleh para murid untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar dan merumuskan tujuan pembelajaran.
Analisis tugas adalah suatu kegiatan penjabaran tugas ke dalam bagian-bagiannya, hal ini menerangkan sebagian dari proses yang dapat dihubungkan dan diorganisasikan satu sama lain. Analisis tugas ini berhubungan dengan kegiatan analisis dan sintesis. Tujuan akhirnya adalah untuk :
1.      Menerangkan tugas yang harus dipelajari murid.
2.      Mengisolasikan tingkah laku yang diperlukan.
3.      Mengidentifikasi kondisi dimana tingkah laku terjadi.
4.      Menetapkan suatu kriteria untuk tingkah laku atau penampilan yang dapat diterima.
Tanpa suatu analisis tugas yang benar, maka guru akan sulit mengemukakan apa yang akan diajarkan, dan guru akan sulit untuk menentukan strategi mengajar yang optimal.
            B.     Jenis-jenis analisis tugas pembelajaran
1.      Analisis Topik
Analisis ini merupakan analisis secara terperinci tugas-tugas intelektual, contohnya tentang  tata cara shalat yang baik dan benar, puasa wajib, zakat, dan lain sebagainya.
2.      Analisis Pekerjaan
Analisis ini merupakan analisis secara detail dan terperinci, tugas yang menyangkut keterampilan fisik atau psikomotor. Hal ini lebih banyak berhubungan dengan “apa yang dikerjakan bilamana tugas tersebut dikerjakan. Misalnya tugas seorang guru yaitu mengajar siswanya dalam pembelajaran dan juga seorang guru mendidik siswanya menjadi yang lebih baik.
3.      Analisis keterampilan.
Analisis ini merupakan analisis yang meliputi tugas-tugas psikomotor, tetapi kali ini lebih berhubungan dengan “bagaimana pekerjaan diselesaikan”. Misalnya menyampaikan materi pembelajaran, menggunakan metode dan media serta strategi yang relevan dalam pembelajaran.[2] Adapun salah satu tugas pembelajaran adalah menilai hasil belajar (assessing performance) : memberitahukan tes / tugas untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai tujuan pembelajaran.[3]
Dalam pengolahan data perencanaan pendidikan tidak mungkin dapat dilakukan jika tidak memanfaatkan statistik sebagai metodenya. Oleh sebab itu, sudah menjadi suatu keharusan bagi perencanaan pendidikan untuk memahami dan menguasai ilmu stastik secara baik dengan berbagai metode analisisnya.[4]
Selanjutnya dalam perencanaan, para perencana diminta untuk merencanakan penggunaan tenaga dan fasilitas yang ada secara optimal dan memobilisasikan dana dan daya agar supaya permintaan masyarakat terhadap pendidikan menjadi terpenuhi.[5]Analisis siswa merupakan telaah karekteristik siswa yang meliputi kemampuan, latar belakang pengetahuan, dan tingkat perkembangan kognitif siswa. Dari hasil analisis ini nantinya akan dijadikan kerangka acuan dalam menyusun materi pembelajaran.[6]



            C.    Sumber Informasi Analisis Tugas Pembelajaran
 Sumber informasi analisis tugas pembelajaran adalah darimana asal informasi analisis pembelajaran dalam suatu pendidikan. Sumber informasi dalam buku Ivor K. Davies disebut dengan “master”, yaitu orang yang dapat melaksanakan pekerjaan pada tingkat penguasaan. Jika tingkat penguasaannya sangat tinggi, maka analisis tugas juga akan menuntut penguasaan yang sangat tinggi pula, dan begitu juga sebaliknya. Jika dikaitkan dengan proses pendidikan atau pembelajaran, maka yang dituntut disini adalah pendidik atau gurunya, seorang pendidik dituntut untuk menguasai segalanya dalam proses pembelajaran, baik itu siswa, materi pembelajaran, strategi, metode, media, dan lain sebagainya.
Horizontal Scroll: Murid
 



 











Maksud dari bagan tersebut adalah yang menjadi sumber informasi analisis tugas tidak hanya guru, tetapi juga bahan pelajaran, murid, klien, dan sebagainya.[7]





                     D.    Komponen analisis tugas pembelajaran
Suatu analisis tugas adalah suatu pekerjaan untuk menemukan sesuatu. Melalui analisis tugas, ingin diidentifikasi pengetahuan, keterampilan dan sikap, dengan suatu pandangan untuk mensintesis semuanya itu dalam suatu organisasi yang bersifat hirarkis yang relevan untuk penulisan suatu kegiatan belajar.
Dalam melaksanakan analisis ini, yang menganalisis harus memperhatikan tidak hanya komponen fisik dari subjek yang dianalisis  ( seperti penggunaan alat, sumber, sarana penunjang pembelajaran, dan sebagainya), tetapi juga komponen mental (prosedur, keputusan, abstraksi, dan sebagainya).
Berikut ini merupakan tingkatan komponen tugas menurut Ivor K. Davies:
TOPIK ATAU PEKERJAAN

KEWAJIBAN

TUGAS

UNSUR TUGAS

TINDAKAN

Maksudnya adalah dalam analisis topic dan analisis pekerjaan, unsur tugas adalah unsur yang bermakna yang paling kecil.Dalam analisis keterampilan, unsur tugas dijabarkan lebih lanjut dalam tindakan-tindakan. Tindakan adalah gerakan dasar yang harus diulangi jika mendapat gangguan.contoh dari tingkatan komponen analisis tugas ini ialah, seorang yang memiliki pekerjaan sebagai seorang guru, ia memiliki kewajiban mengajar dan mendidik siswanya, tugasnya mentransfer ilmu yang dimiliki kepada peserta didiknya. Kemudian unsur dari tugas  tersebut ialah dalam penyampaian materi pelajaran, guru menggunakan strategi, metode, dan media yang sesuai dengan materi.[8] Misalnya materi Shalat, guru menyampaikan dengan menggunakan strategi saintific, metode ceramah, tanya jawab,demonstrasi, sosio drama, dan sebagainya. Media yang digunakan seperti media 2 dimensi ( video, gambar), atau media sebenarnya.
                            E.     Unsur-unsur atau aturan-aturan tugas pembelajaran
Dalam analisis pembelajaran, biasanya disebut dengan aturan-aturan. Identifikasi aturan ini merupakan bagian yang paling membutuhkan keterampilan dan keseluruhan proses analisis. Penulisan aturan ini merupakan proses yang panjang dan memerlukan banyak tenaga,namun dengan adanya latihan dan pengalaman maka proses tersebut dapat dipercepat.
Suatu aturan adalah suatu pernyataan yang umum, suatu defenisi, suatu fakta, atau suatu informasi. Misalnya setiap pernyataan berikut merupakan suatu aturan:
1.      Jumlah rakaat shalat shubuh adalah 2 rakaat.
2.      Shalat merupakan rukun islam.
3.      Puasa wajib dilaksanakan pada bulan Ramadhan.
Setiap aturan merupakan suatu gagasan yang lengkap. Aturan-aturan merupakan bahan mentah yang bila dihubungkan menjadi satu merupakan kewajiban-kewajiban yang pada gilirannya, gabungan kewajiban tersebut akan menjadi satu topik.
Aturan harus ditulis sedemikian rupa sehingga:
1.      Hanya memuat satu fakta atau gagasan
2.      Merupakan bentuk kalimat yang sederhana dan kalimat pernyataan
3.      Menghindari bentuk negative


               F.     Menyusun aturan tugas pembelajaran
1.      Dari yang belum diketahui ke yang diketahui
2.      Dari yang sederhana ke yang kompleks
3.      Dari yang konkret ke yang abstrak
4.      Dari observasi ke pemikiran
5.      Dari keseluruhan yang lebih detil, ke keseluruhan yang menyeluruh.
Misalnya jika dikaitkan dengan pembelajaran PAI, materi tentang shalat, yang akan dibahas di dalamnya ialah tata cara shalat, rukun shalat, syarat sah shalat, syarat wajib shalat, hal-hal yang membatalkan shalat, dan sebagainya.[9]













PENUTUP
                      A.    Kesimpulan
Analisis tugas pembelajaran merupakan analisis yang dilakukan pada proses pembelajaran, mulai dari rancangan atau perencanaan pembelajaran sampai pada pembelajaran tersebut dilaksanakan.
Jenis-jenis analisa tugas pembelajaran, yaitu: analisis topik, analisis pekerjaan, dan analisis keterampilan.
Sumber informasi untuk analisis tugas ialah guru, master, bahan pelajaran, siswa, klien, dan sebagainya. Sedangakan komponen analisis tugas pembelajaran ialah topik atau pekerjaan, kewajiban, tugas, dan unsur tugas. Dan begitu juga dalam penyusunan aturan suatu tugas, harus secara sistematis, dari awal sampai akhir sahingga tugas pembelajaran akan berjalan dengan baik.
              B.     Saran
Dalam pembuatan makalah ini, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan serta kekurangan, baik dari segi bahasa, maupun uraian. Oleh karena itu, diharapkan saran dan kritikan yang membangun, semoga makalah ini bisa sempurna dan bisa juga digunakan sebagai pedoman untuk masa yang akan datang.














DAFTAR PUSTAKA
Davies,Ivor K. Pengelolaan Belajar, Jakarta: CV Rajawali, cet ke-2, 1991
Matin, dasar-dasar perencanaa pendidikan, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2013
Nurochim, Perencanaan Pembelajaran,Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013
Prawiradilaga, Dewi Salma, Prinsip Desain Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Grup, cet ke-2, 2007
Sa’ud,Udin Syaifudin,perencanaan pedidikan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2011
Trianto,  Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Jakarta : PT Fajar Interpratama Mandiri, 2009





[1]Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), cet ke-2, hal. 15
[2]Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar, (Jakarta: CV Rajawali, 1991), cet ke-2, hal. 52-53
[3] Nurochim, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hal 17- 20
[4]Martin, dasar-dasar perencanaa pendidikan, (Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2013), hal 146-148
[5]Udin Syaifudin Sa’ud, perencanaan pedidikan, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 235

[6]Trianto,  Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, (Jakarta : PT Fajar Interpratama Mandiri, 2009), hal. 197
[7]Ivor K. Davies, Op Cit, h. 54-55
[8]Ibid, h. 56-57
[9]Ibid, h. 55-60

Related Posts:

0 Response to "PENGELOLAAN PEMBELAJARAN : analisis tugas pembelajaran"

Posting Komentar

FASHION LENGKAP

fashion wanita